Juventus mengalami kekalahan telak dalam perburuan tiket Liga Champions setelah tumbang 0-1 dari Parma dalam laga lanjutan Serie A di Stadio Ennio Tardini. Gol tunggal Mateo Pellegrino di masa injury time babak pertama menjadi penentu kekalahan The Old Lady yang gagal bangkit di babak kedua. FOOTBALL EURO, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Hasil ini membuat Juventus terlempar ke posisi kelima klasemen dengan 59 poin, tertinggal satu angka dari Bologna di posisi keempat. Dengan hanya tersisa lima pertandingan, kekalahan ini menjadi pukulan serius bagi ambisi Juventus untuk kembali ke kompetisi elit Eropa musim depan.
Pelatih Juventus Igor Tudor tidak menyembunyikan kekecewaannya: “Kami tampil tanpa gairah dan tekad. Ini bukan performa tim yang ingin bermain di Liga Champions.” Kekalahan ini menjadi yang pertama dialami Tudor sejak ditunjuk menggantikan Massimiliano Allegri.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Masalah Serius Lini Serang Juventus
Juventus tampil tanpa daya cipta sepanjang pertandingan, hanya menghasilkan dua tembakan tepat sasaran dari 11 percobaan. Situasi semakin buruk ketika striker utama Dusan Vlahovic harus ditarik di jeda babak pertama karena cedera paha, digantikan oleh Francisco Conceiçao yang juga gagal memberikan dampak signifikan.
Media Italia menyoroti kemunduran permainan Juventus yang hanya mengandalkan umpan silang sebagai strategi utama. “Kami kehilangan kreativitas di lini tengah dan tidak memiliki solusi untuk membongkar pertahanan Parma,” akui gelandang Juventus Adrien Rabiot.
Ini merupakan pertandingan ketiga beruntus Juventus tanpa mencetak gol di Serie A. Krisis produktivitas ini menjadi alarm serius menjelang laga-laga penentu di akhir musim.
Baca Juga: Flick Harus Ingatkan Barcelona yang Sedang Lesu: Kami Sudah di Semifinal UCL
Kebangkitan Parma di Bawah Tekanan Degradasi
Di sisi lain, Parma menunjukkan performa heroik untuk meraih tiga poin penting dalam misi menghindari degradasi. Kemenangan ini mengangkat mereka ke posisi 15 dengan 31 poin, enam angka di atas zona merah.
Pellegrino menjadi pahlawan dengan sundulan akuratnya, sementara kiper muda Zion Suzuki tampil gemilang dengan beberapa penyelamatan penting di babak kedua. “Ini kemenangan untuk seluruh keluarga Parma. Kami membuktikan bisa bersaing melawan tim besar,” ujar pelatih Parma Fabio Pecchia.
Parma kini memiliki peluang besar untuk bertahan setelah meraih tujuh poin dari tiga laga terakhir. Pertahanan mereka yang solid hanya kebobolan dua gol dalam lima pertandingan terakhir menjadi kunci keberhasilan ini.
Prospek Juventus di Akhir Musim
Dengan jadwal tersisa yang harus menghadapi AS Roma, AC Milan, dan Monza, Juventus menghadapi tantangan berat untuk merebut posisi empat besar. Mereka harus segera memperbaiki performa, terutama di lini serang yang mandul.
Kepastian kondisi Vlahovic menjadi perhatian utama. “Kami menunggu hasil scan untuk mengetahui seberapa parah cederanya,” jelas Tudor. Juventus juga harus mengevaluasi sistem permainan yang dinilai terlalu defensif dan kurang variatif dalam membangun serangan.
Kekalahan ini menjadi ujian nyata bagi kepemimpinan Tudor. Juventus tidak hanya berjuang untuk tiket Liga Champions, tetapi juga untuk memulihkan reputasi sebagai salah satu tim terkuat di Italia. Tanpa perbaikan segera, musim ini bisa menjadi yang terburuk dalam satu dekade terakhir bagi klub Turin tersebut. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik football-euro.com.