Liga Champions – Atletico Madrid Harus Menanggung Malu Usai Dikalahkan Oleh Lille 3-1

Bagikan

Liga Champions Pada tanggal 23 Oktober 2024, Atlético Madrid mengalami kekalahan mengejutkan saat menjamu Lille di Wanda Metropolitano dalam pertandingan grup Liga Champions, dengan skor akhir 3-1 untuk kemenangan tim tamu.

Liga Champions - Atletico Madrid Harus Menanggung Malu Usai Dikalahkan Oleh Lille 3-1

Pertandingan ini tidak hanya menyisakan kekecewaan bagi para pendukung Atlético, tetapi juga memicu pertanyaan serius mengenai kekuatan tim dan kepemimpinan pelatih Diego Simeone setelah hasil buruk yang beruntun di kompetisi Eropa.

Pertandingan Babak Pertama

Babak pertama pertandingan antara Atlético Madrid dan Lille pada 23 Oktober 2024 dimulai dengan semangat tinggi dari kedua tim. Atlético Madrid mengambil inisiatif dan segera menciptakan tekanan awal. Di menit ke-8, tim tuan rumah berhasil membuka keunggulan melalui gol yang dicetak oleh Julián Álvarez. Memanfaatkan umpan lemah dari bek Lille, Ousmane Touré, Álvarez berhasil mencetak gol dengan tenang, memberi Atlético keunggulan 1-0. Gol ini menjadikan para pendukung di Wanda Metropolitano bersorak gembira, berharap tim mereka bisa menjaga dan bahkan memperbesar keunggulan.

Setelah gol tersebut, Atlético Madrid berusaha untuk mempertahankan momentum dan menguasai permainan. Meskipun memiliki penguasaan bola yang lebih baik, mereka kesulitan untuk menciptakan peluang lebih lanjut. Tim yang dipimpin oleh pelatih Diego Simeone itu terlihat kurang efektif dalam penyelesaian akhir, terutama dengan beberapa peluang yang dilewatkan oleh penyerang mereka, Alexander Sørloth. Sementara itu, Lille berusaha bangkit dan mulai memberikan ancaman di akhir babak. Meskipun masih harus menghadapi ketatnya pertahanan Atlético yang dipimpin oleh Jan Oblak.

Momen kritis terjadi pada menit ke-30 ketika Lille mulai mendapatkan ritme permainan mereka dan melancarkan beberapa serangan balik. Namun, hingga akhir babak pertama, tidak ada gol tambahan yang tercipta. ​Atlético Madrid menutup babak pertama dengan keunggulan 1-0. Tetapi performa mereka masih menyisakan banyak pekerjaan rumah, terutama dalam hal mencetak gol dari peluang yang ada.​ Sementara itu, Lille memiliki kesempatan untuk mengevaluasi strategi mereka dan bersiap untuk mendominasi babak kedua setelah mengalami ketertinggalan.

Pertandingan Babak Kedua

Babak kedua pertandingan antara Atlético Madrid dan Lille pada 23 Oktober 2024 dimulai dengan cukup intens, dengan Lille berusaha meningkatkan tekanan setelah tertinggal di babak pertama. Tim tamu menunjukkan determinasi tinggi dan mulai melakukan serangan lebih agresif. Upaya mereka membuahkan hasil pada menit ke-61, ketika Edon Zhegrova berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Dia melepaskan tembakan dari luar kotak penalti yang tidak mampu dijangkau oleh kiper Jan Oblak, dan gol ini menjadi titik balik bagi Lille.

Setelah berhasil menyamakan kedudukan, Lille semakin percaya diri dan terus melancarkan serangan. Atlético Madrid kesulitan untuk merespons tekanan tersebut dan terlihat kurang terorganisir di lini pertahanan. Pada menit ke-71, Lille mendapatkan hadiah penalti setelah wasit memutuskan untuk menghukum Koke karena handball di dalam kotak penalti setelah meninjau VAR. Jonathan David ditunjuk sebagai eksekutor penalti dan berhasil mengeksekusi dengan baik, membawa Lille berbalik unggul 2-1.

Dalam upaya untuk mengejar ketertinggalan, Atlético Madrid meningkatkan serangan mereka, namun Lille berhasil menahan setiap upaya. Pada menit ke-89, Lille menambah keunggulan mereka menjadi 3-1 melalui gol kedua David. Yang memanfaatkan rebound setelah tembakan pemain Lille lainnya. Gol ini membuat situasi semakin sulit bagi Atlético Madrid, yang tidak mampu menjawab kembali serangan tersebut. ​Pertandingan berakhir dengan skor 3-1 untuk Lille, menandai kekalahan menyakitkan bagi Atlético Madrid di depan publik sendiri.​

Baca Juga: Liga Italia – Hasil Pertandingan Atalanta 6-1 Verona, 27 Oktober 2024

Statistik Pertandingan

Statistik Pertandingan

Atlético menguasai bola 55% sepanjang pertandingan. Atlético Madrid mencatatkan 15 tembakan, dengan 5 yang tepat sasaran, sedangkan Lille berhasil menciptakan 14 tembakan, di mana 3 di antaranya menjadi gol. ​Lille menunjukkan efisiensi yang lebih baik dalam konversi peluang. Dengan Jonathan David mencetak dua gol dalam pertandingan ini, termasuk satu gol dari titik penalti.​ Selain itu, kedua tim menunjukkan pertahanan yang cukup ketat. Tetapi Lille lebih efektif dalam memanfaatkan kesempatan di depan gawang. Sedangkan Atlético harus merenungkan kurangnya penyelesaian akhir yang membawa mereka pada hasil buruk ini.

Posisi di Klasemen

Setelah kekalahan dari Lille dengan skor 3-1 pada 23 Oktober 2024, posisi Atlético Madrid di klasemen Liga Champions mengalami penurunan yang signifikan. Tim yang dilatih oleh Diego Simeone kini terjebak di posisi ketiga Grup H, hanya mengoleksi 3 poin dari 3 pertandingan yang telah berlangsung. Hasil buruk ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pendukung dan manajemen klub mengenai kemungkinan mereka untuk mencapai tahap knockout. Mengingat bahwa mereka harus segera mendapatkan poin di pertandingan mendatang untuk memperbaiki posisi mereka dalam grup.

Di sisi lain, kemenangan ini sangat krusial bagi Lille, yang kini menghuni posisi kedua di klasemen dengan 6 poin. Tim asal Prancis tersebut berhasil membangun momentum positif setelah meraih dua kemenangan beruntun, sehingga meningkatkan kepercayaan diri mereka. Posisi tersebut memberikan Lille peluang besar untuk melaju ke babak selanjutnya, asal mereka mampu mempertahankan konsistensi performa dalam pertandingan mendatang. Dengan situasi ini, Atlético Madrid harus menghadapi tantangan besar untuk bangkit dari kekalahan dan merebut kembali posisi mereka sebelum terlambat.

Performa Kedua Tim

Atlético Madrid memulai dengan baik, mencetak gol pembuka melalui Julián Álvarez di menit ke-8, tetapi setelah itu. Mereka gagal memanfaatkan sejumlah peluang berharga yang mereka ciptakan. Selama babak pertama, tim asuhan Diego Simeone menguasai bola dan mendominasi permainan. Mencatatkan penguasaan bola sekitar 55% dan melakukan 15 tembakan, namun hanya 5 yang tepat sasaran. Meskipun memiliki angka peluang yang lebih baik, ketidaksanggupan para penyerang, khususnya Alexander Sørloth. Untuk menyelesaikan peluang membuat mereka hanya meraih satu gol hingga akhir babak pertama.

Di sisi lain, Lille menunjukkan ketahanan luar biasa setelah tertinggal, membangun kembali permainan mereka secara efektif di babak kedua. Edon Zhegrova menjadi sosok penting ketika berhasil mencetak gol penyama kedudukan di menit ke-61 dengan tembakan spektakuler dari luar kotak penalti. Lille kemudian diuntungkan oleh penalti yang mereka peroleh di menit ke-74. Yang dieksekusi dengan baik oleh Jonathan David untuk membawa timnya unggul 2-1. Lille berhasil menambah keunggulan lagi di menit-menit akhir melalui gol kedua David, menegaskan dominasi mereka di babak kedua dan menunjukkan sifat serangan balik yang efektif. Secara keseluruhan, Lille melakukan 14 tembakan dengan 3 tepat sasaran. Dan keberhasilan mereka dalam menyelesaikan peluang menunjukkan efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan Atlético. Simak dan ikuti terus informasi sepak bola secara lengkap hanya di footballuv.com.