Cristiano Ronaldo menangis haru saat Portugal meraih gelar Nations League kedua mereka dengan kalahkan Spanyol 5-3 melalui adu penalti. FOOTBALL EURO, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Pertandingan final yang berlangsung di Munich, Jerman, berakhir imbang 2-2 setelah 120 menit pertandingan sengit. Gol internasional ke-138 Ronaldo membawa pertandingan ke babak adu penalti, di mana Ruben Neves menjadi pahlawan dengan mencetak penalti penentu kemenangan.
Kegagalan Alvaro Morata dalam eksekusi penalti menjadi titik balik bagi Spanyol, sementara Portugal tampil sempurna dengan lima gol dari lima tendangan. Ronaldo, yang menjadi kapten tim, tak kuasa menahan emosi setelah pertandingan. “Menang untuk Portugal selalu istimewa. Saya memiliki banyak gelar bersama klub, tetapi tidak ada yang lebih baik daripada menang untuk negara,” ujarnya.
Kemenangan ini semakin mengukuhkan Portugal sebagai salah satu kekuatan besar sepak bola Eropa. Mereka sebelumnya juga memenangkan edisi pertama Nations League pada 2019. Sementara Spanyol, yang datang sebagai juara bertahan, harus puas dengan posisi runner-up meski tampil dominan sepanjang turnamen.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Spanyol Gagal Pertahankan Gelar Meski Tampil Dominan
Spanyol sempat unggul lebih dulu lewat gol Martin Zubimendi pada menit ke-21. Namun, keunggulan mereka tidak bertahan lama setelah Nuno Mendes menyamakan kedudukan berkat umpan matang dari Ronaldo. Mikel Oyarzabal kembali membawa La Roja unggul sebelum turun minum setelah memanfaatkan umpan indah Pedri.
“Kami lebih kesulitan di babak kedua. Pergantian pemain Portugal memberi mereka energi baru,” kata Oyarzabal usai pertandingan. Meski sempat memimpin, Spanyol kesulitan mempertahankan tempo permainan di babak kedua. Pelatih Luis de la Fuente mengakui bahwa timnya kelelahan dan gagal memanfaatkan peluang.
Spanyol sebenarnya datang dengan catatan impresif, tak terkalahkan sejak Maret 2023. Namun, kegagalan di adu penalti membuat mereka gagal mempertahankan gelar. De La Fuente menyebut detail kecil menjadi penentu kekalahan. “Mereka lebih efektif dalam eksekusi penalti,” ujarnya.
Baca Juga: Dapat Saran Mengejutkan, Bruno Fernandes Diminta Terima Tawaran Al-Hilal
Duel Generasi, Ronaldo vs Yamal
Pertandingan ini juga diwarnai duel menarik antara Cristiano Ronaldo dan Lamine Yamal. Ronaldo, yang berusia 40 tahun, membuktikan bahwa pengalamannya masih menjadi senjata ampuh dengan mencetak gol penting. Sementara Yamal, bintang remaja Spanyol, kesulitan menembus pertahanan Portugal.
Ronaldo memanfaatkan peluang emasnya di menit ke-60 dengan menyambar bola dari jarak dekat. Yamal, yang dianggap sebagai calon pemenang Ballon d’Or di masa depan, belum mampu memberikan dampak besar dalam laga final ini.
Meski begitu, Yamal tetap menjadi salah satu pemain paling menjanjikan di Eropa. Sementara Ronaldo membuktikan bahwa usia bukan penghalang untuk tetap berkontribusi besar bagi timnasnya.
Tragedi di Balik Kemenangan Portugal
Sayangnya, perayaan kemenangan Portugal ternodai oleh insiden tragis setelah pertandingan. Seorang suporter dilaporkan meninggal dunia setelah terjatuh dari tribun tingkat kedua Allianz Arena. Insiden ini menyisakan duka mendalam bagi seluruh pihak yang terlibat.
Otoritas setempat masih menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut. Baik federasi sepak bola Portugal maupun Spanyol menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
Meski diwarnai tragedi, kemenangan Portugal tetap menjadi momen bersejarah. Mereka membuktikan diri sebagai tim tangguh yang mampu bertahan di bawah tekanan, sementara Spanyol harus bangkit dan belajar dari kekalahan ini. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik football-euro.com.